Dirjen Dukcapi Ajak Semua Pihak Bangun Aura Positif Pemilu 2024

Jakarta – Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengajak seluruh pemangku kepentingan pemerintah, penyelenggara Pemilu, dan masyarakat membangun aura positif dalam pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024. Dirjen Zudan mengatakan, Pemilu 2024 adalah pesta bangsa Indonesia dan merupakan acara yang membahagiakan untuk memilih kader-kader terbaik bangsa.

“Tentu kita semua bergerak untuk terus memperbaiki kualitas Pemilu. Menuju Pemilu yang betul-betul substantif sehingga kita bisa bergerak, menjadikan demokrasi kita lebih bermakna,” katanya dalam webinar bertema “Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Mensukseskan Penyelenggaraan Tahapan Pemilu 2024” di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Dirjen Zudan menjelaskan, Dukcapil telah menempuh berbagai langkah untuk menyukseskan Pemilu Serentak 2024. Dalam proses pemilu, Zudan menyebut posisi Dukcapil berada di hilir mengurusi pemberian identitas kependudukan. Data-data identitas penduduk di database Dukcapil sudah lengkap by name dan by address. Setelah terdata dengan baik di Dukcapil, maka hak-hak sipil, hak-hak politik, dan hak-hak ekonomi seseorang akan terlindungi.

“Kita menuju era single identity number. Satu penduduk, satu Nomor Induk Kependudukan (NIK), satu alamat, satu identitas. Jadi tidak boleh lagi penduduk memiliki NIK lebih dari satu. Apabila ditemukan, maka penduduk diminta memilih, data yang satunya di-cleansing (diblokir),” terangnya.

Zudan menjelaskan lebih jauh, dokumen administrasi kependudukan yang menjadi bagian penting dari gelaran Pemilu adalah KTP elektronik dan diperkuat dengan Kartu Keluarga (KK). Secara politik, lanjutnya, negara sudah menyepakati bahwa salah satu tolok ukur penting untuk pembangunan demokrasi adalah data kependudukan.

Karena itu, Ditjen Dukcapil Kemendagri mengajak berbagai lembaga terkait termasuk penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar segera melapor apabila menemukan penduduk yang belum memiliki NIK.

Hal ini termasuk komunitas masyarakat terpencil dan terluar yang belum terdata. Ditjen Dukcapil akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menggelar layanan jemput bola mendatangi penduduk untuk membuatkan identitas atau data kependudukan.

“Inilah komitmen dan dukungan Dukcapil untuk bersama-sama membuat pesta demokrasi Pemilu ini menjadi sebuah pesta yang menyenangkan dan membahagiakan masyarakat. Untuk memilih pemimpin di lima tahun ke depan," kata Dirjen Zudan.

Scroll to Up